KAP PENGERING RAMBUT
Kap pengering rambut hampir sama fungsinya dengan alat pengering rambut, hanya bedanya kalau alat pengering rambut alatnya portable atau mudah dibawa kemana-mana (karena bentuknya kecil) sedangkan kap pengering rambut bentuk fisiknya besar dan tidak mudah dipindah-pidahkan. Sehingga pemakaiannya pun biasanya hanya digunakan disalon-salon kecantikan saja.
1. Cara Kerja
Kap pengering rambut pada dasarnya cara kerjanya sama dengan alat pengering rambut. Udara yang telah dipanaskan mengalir ke luar melalui lubang-lubang disekeliling kap atau tutup rambut kepala. Tinggi rendahnya suhu pengering dapat diatur secara otomatis dengan tombol sakelar.
2. Bagian-bagian dari Kap pengering Rambut
Pada alat pengering rambut terdapat bagian-bagian penting yang menyusunnya. Bagian-bagian tersebut yaitu :
a. Tombol pengatur.
b. Kap(penutup).
c. Motor.
d. Elemen.
e. Sudu (baling-baling)
f. Bimetal.
g. Cincin antara.
h. Sekerup penjepit.
i. Engsel statif.
j. Pelat montase.
k. Tombol tekan.
l. Sarang.
m. Cincin penjepit.
n. Cincin transparan.
3. Cara Melakukan Perbaikan
Gangguan-gangguan atau kerusakan yang sering terjadi pada kap pengering rambut ini diantaranya :
a. Tidak ada tegangan.
Penyebabnya :
Stop kontak tidak berfungsi.
Cara perbaikannya :
Periksa stop kontaknya dengan menggunakan tespen.
b. Kadang-kadang tidak ada tegangan
Penyebabnya :
1. Sekerup kontak kendor.
2. Kawat di dalam kabel ada yang putus.
Cara perbaikannya :
1. Sekerup dikeraskan.
2. Kabel yang putus disambung atau diganti.
c. Tidak panas.
Penyebabnya :
1. Elemen pemanas putus.
2. Thermostat rusak.
Cara perbaikannya :
1. Elemen pemanas dites bila perlu diganti.
2. Thermostat rusak dites dan diganti.
d. Kap rusak.
Penyebabnya :
Retak atau pecah.
Cara perbaikannya :
Diganti dengan kap yang baru.
Tuesday, 18 October 2016
Alat Pengering Rambut/Hair Dryer dan Cara Memperbaikinya
ALAT PENGERING RAMBUT
Alat pengering rambut biasanya digunakan pada saat seseorang selesai melakukan keramas atau mencuci rambut. Adapun tujuan digunakan alat ini agar rambut yang basah ini cepat melakukan proses pengeringannya. Karena kadang-kadang kita menginginkan waktu yang tidak terlalu lama. Apalagi pada saat kita akan melakukan rencana bepergian baik itu ke kantor, ke pesta atau yang lainnya. Selain itu alat ini juga banyak dipergunakan di salon-salon kecantikan. Oleh sebab itu kita menginnginkan suatu alat yang praktis dan efisien yang disebut alat pengering rambut listrik.
1. Cara Kerja
Dalam alat pengering rambut ini sebuah motor listrik mengggerakkan kipas yang berputar cepat. Udara dialirkan lewat elemen pemanas menghembus keluar mulut pipa alat pengering rambut. Jadi udara panas yang keluar dari alat tersebut.
Gambar 2.1 Alat pengering rambut
2. Perawatan
Untuk perawatan pada alat pengering rambut ada beberapa tahap atau langkah yang bisa dilakukan yaitu :
a. Lepaskan sekerup tutup rumah dan periksa panjang sekerup-sekerup itu, bila tidak sama agar mudah memasangnya kembali.
b. Bersihkan bagian-bagian dalam dengan sikat atau kuas yang halus.
c. Bila elemen pemanas tidak bekerja, maka periksa apakah ada bagian kawat yang putus. Jika demikian , maka lepaskan sekerup-sekerup dan gantilah dengan elemen yang baru.
3. Mengatasi Gangguan
Alat pengering rambut ini biasanya rentan terhadap beberapa kerusakan. Di bawah ini diuraikan cara melakukan tindakan perbaikan pada kerusakan-kerusakan tersebut. Oleh sebab itu kerusakannya perlu diketahui lebih awal, kerusakan-keusakan itu antara lain :
a. Tidak ada tegangan
Penyebabnya :
Stop kontak.
Tindakan perbaikan :
Stop kontak dites dengan menggunakan tespen.
b. Alat kadang-kadang bekerja dan juga kadang-kadang mati.
Penyebabnya :
1. Kontak steker kendor.
2. Kawat pada kabel putus.
Tindakan perbaikannya :
1. Kontak steker diperiksa, kemudian sekerup-sekerupnya dikencangkan.
2. Kabel perlu diganti.
c. Kipas tidak berfungsi.
Penyebabnya :
Motor listrik pada alat rusak.
Tindakan perbaikannya :
Motor listrik dibawa ke bengkel untuk diperbaiki atau dililit kembali.
d. Udara yang berhembus tidak panas.
Penyebabnya :
1. Kawat elemen putus.
2. Pengatur panas rusak.
Tindakan perbaikannya :
1. Kawat elemen diperiksa dan diganti.
2. Bawalah alat tersebut ke bengkel.
Alat pengering rambut biasanya digunakan pada saat seseorang selesai melakukan keramas atau mencuci rambut. Adapun tujuan digunakan alat ini agar rambut yang basah ini cepat melakukan proses pengeringannya. Karena kadang-kadang kita menginginkan waktu yang tidak terlalu lama. Apalagi pada saat kita akan melakukan rencana bepergian baik itu ke kantor, ke pesta atau yang lainnya. Selain itu alat ini juga banyak dipergunakan di salon-salon kecantikan. Oleh sebab itu kita menginnginkan suatu alat yang praktis dan efisien yang disebut alat pengering rambut listrik.
1. Cara Kerja
Dalam alat pengering rambut ini sebuah motor listrik mengggerakkan kipas yang berputar cepat. Udara dialirkan lewat elemen pemanas menghembus keluar mulut pipa alat pengering rambut. Jadi udara panas yang keluar dari alat tersebut.
Gambar 2.1 Alat pengering rambut
2. Perawatan
Untuk perawatan pada alat pengering rambut ada beberapa tahap atau langkah yang bisa dilakukan yaitu :
a. Lepaskan sekerup tutup rumah dan periksa panjang sekerup-sekerup itu, bila tidak sama agar mudah memasangnya kembali.
b. Bersihkan bagian-bagian dalam dengan sikat atau kuas yang halus.
c. Bila elemen pemanas tidak bekerja, maka periksa apakah ada bagian kawat yang putus. Jika demikian , maka lepaskan sekerup-sekerup dan gantilah dengan elemen yang baru.
3. Mengatasi Gangguan
Alat pengering rambut ini biasanya rentan terhadap beberapa kerusakan. Di bawah ini diuraikan cara melakukan tindakan perbaikan pada kerusakan-kerusakan tersebut. Oleh sebab itu kerusakannya perlu diketahui lebih awal, kerusakan-keusakan itu antara lain :
a. Tidak ada tegangan
Penyebabnya :
Stop kontak.
Tindakan perbaikan :
Stop kontak dites dengan menggunakan tespen.
b. Alat kadang-kadang bekerja dan juga kadang-kadang mati.
Penyebabnya :
1. Kontak steker kendor.
2. Kawat pada kabel putus.
Tindakan perbaikannya :
1. Kontak steker diperiksa, kemudian sekerup-sekerupnya dikencangkan.
2. Kabel perlu diganti.
c. Kipas tidak berfungsi.
Penyebabnya :
Motor listrik pada alat rusak.
Tindakan perbaikannya :
Motor listrik dibawa ke bengkel untuk diperbaiki atau dililit kembali.
d. Udara yang berhembus tidak panas.
Penyebabnya :
1. Kawat elemen putus.
2. Pengatur panas rusak.
Tindakan perbaikannya :
1. Kawat elemen diperiksa dan diganti.
2. Bawalah alat tersebut ke bengkel.
Open dan Cara Memperbaikinya
OVEN
Oven berfungsi untuk memanaskan makanan. Komponen utamanya terdiri atas kerangka, elemen pemanas dan pegangan/pelindung, konstruksinya bermacam-macam. Pada umumnya oven dibedakan menjadi oven model lama dan oven model baru. Perbedaannya oven model baru dilengkapi dengan pengatur suhu (thermostat). Thermostat yang digunakan antara lain jenis plat rata, membran dan bellow.
Gambar 1.37 Sebuah oven listrik
Sebagaimana halya dengan peralatan listrik yang lain jika ada kerusakan maka kerja alat tersebut menjadi kurang baik demikian pula halnya pada oven. Kerusakan yang sering terjadi dan sebab-sebabnya adalah sebagai berikut :
1. Panas oven kurang.
Sebab-sebabnya :
a. Hubungan bilah elemen dari oven dalam soket tidak baik.
b. Elemen terbakar.
c. Salah tur pengontrol suhu.
2. Oven tidak panas.
Sebab-sebabnya :
a. Saklar rusak.
b. Sambungan-sambungan kendor.
c. Hubungan elemen terbuka.
d. Thermostaat rusak.
e. Pemegang saklar kendor pada porosnya.
3. Lampu oven tidak menyala.
Sebab-sebabnya :
a. Sekering putus.
b. Lampu putus.
c. Saklar rusak.
d. Sambungan-sambungan rendah.
4. Lampu oven tidak mau mati.
Sebab-sebabnya :
a. Salah sambung.
b. Saklar macet.
5. Masakan sangat hitam di bagian dasar.
Sebab-sebabnya :
Alas makanan berwarna gelap.
6. Tebal roti tidak sama.
Sebab-sebabnya :
a. Pemasak tidak datar.
b. Rak tidak rata.
c. Pemanggang tidak rata.
7. Oven berasap.
Sebab-sebabnya :
a. Makanan yang dipanggang terbakar.
b. Terdapat minyak pada dinding oven.
Oven berfungsi untuk memanaskan makanan. Komponen utamanya terdiri atas kerangka, elemen pemanas dan pegangan/pelindung, konstruksinya bermacam-macam. Pada umumnya oven dibedakan menjadi oven model lama dan oven model baru. Perbedaannya oven model baru dilengkapi dengan pengatur suhu (thermostat). Thermostat yang digunakan antara lain jenis plat rata, membran dan bellow.
Gambar 1.37 Sebuah oven listrik
Sebagaimana halya dengan peralatan listrik yang lain jika ada kerusakan maka kerja alat tersebut menjadi kurang baik demikian pula halnya pada oven. Kerusakan yang sering terjadi dan sebab-sebabnya adalah sebagai berikut :
1. Panas oven kurang.
Sebab-sebabnya :
a. Hubungan bilah elemen dari oven dalam soket tidak baik.
b. Elemen terbakar.
c. Salah tur pengontrol suhu.
2. Oven tidak panas.
Sebab-sebabnya :
a. Saklar rusak.
b. Sambungan-sambungan kendor.
c. Hubungan elemen terbuka.
d. Thermostaat rusak.
e. Pemegang saklar kendor pada porosnya.
3. Lampu oven tidak menyala.
Sebab-sebabnya :
a. Sekering putus.
b. Lampu putus.
c. Saklar rusak.
d. Sambungan-sambungan rendah.
4. Lampu oven tidak mau mati.
Sebab-sebabnya :
a. Salah sambung.
b. Saklar macet.
5. Masakan sangat hitam di bagian dasar.
Sebab-sebabnya :
Alas makanan berwarna gelap.
6. Tebal roti tidak sama.
Sebab-sebabnya :
a. Pemasak tidak datar.
b. Rak tidak rata.
c. Pemanggang tidak rata.
7. Oven berasap.
Sebab-sebabnya :
a. Makanan yang dipanggang terbakar.
b. Terdapat minyak pada dinding oven.
Kompor Listrik dan Perbaikannya
KOMPOR LISTRIK
Kompor listrik banyak sekali digunakan sebagai pengganti kompor minyak. Sesungguhnya kompor listrik atau alat pemasak listrik ini terdiri atas elemen pemanas yang merupakan suatu unit dan dirancang untuk pemanasan permukaan (surface heating), misalnya untuk menggoreng, memasak air dan sebagainya. Elemen pemanas tersebut berbentuk kumparan terbuka, pejal, atau mirip dengan pipa.
Elemen pemanas yang berbentuk kumparan terbuka terdiri atas kawat tahanan yang dipasang dalam alur "bata". Kedua ujung kumparan disambungkan pada terminal melalui saklar kontrol.
Pengaturan suhu kompor listrik dapat dilakukan dengan tangan (manual) dan dengan motor manual. Pengontrolan suhu dengan tangan dilayani dengan menggunakan saklar. Saklar berperan sebagai pengubah sambungan dalam rangkaian elemen pemanas sekaligus sebagai pengontrol suhu kompor. Variasi pengontrolan antara lain tiga, lima atau tujuh. Variasi lainnya adalah tinggi, setengah tinggi, sedang rendah dan hangat.
Pengontrolan suhu dengan motor manual bekerja dengan bantuan motor listrik.
Gambar 1.27 Kompor listrik
Sebab-sebab kerusakan dan perbaikannya :
1. Panas elemen tidak tetap.
Sebab-sebabnya :
a. Sambungan kabel ada yang kendor.
b. Saklar motor kontrol rusak.
c. Motor kontrol rusak.
2. Panas elemen pemanas sangat tinggi.
Sebab-sebabnya :
Elemen pemanas dihubungkan dengan tegangan yang lebih tinggi.
3. Elemen tidak panas.
Sebab-sebabnya :
a. Hubungan pengontrol motor rusak.
b. Motor pengontrol rusak.
4. Elemen panas dalam keadaan saklar terbuka.
Sebab-sebabnya :
a. salah sambungan.
b. Motor rusak.
c. Pengontrol motor manual rusak.
5. Salah satu elemen tidak panas.
Sebab-sebabnya :
a. Kabel-kabel ke saklar kendor.
b. Kabel-kabel ke elemen kendor.
c. Saklar rusak.
d. Elemen rusak.
e. Tegangan listrik rendah.
f. Penyetelan saklar rusak.
g. Motor pngontrol rusak.
6. Tempat menggoreng hagus.
Sebab-sebabnya :
a. Lampu mati.
b. Kabel-kabel longgar.
Kompor listrik banyak sekali digunakan sebagai pengganti kompor minyak. Sesungguhnya kompor listrik atau alat pemasak listrik ini terdiri atas elemen pemanas yang merupakan suatu unit dan dirancang untuk pemanasan permukaan (surface heating), misalnya untuk menggoreng, memasak air dan sebagainya. Elemen pemanas tersebut berbentuk kumparan terbuka, pejal, atau mirip dengan pipa.
Elemen pemanas yang berbentuk kumparan terbuka terdiri atas kawat tahanan yang dipasang dalam alur "bata". Kedua ujung kumparan disambungkan pada terminal melalui saklar kontrol.
Pengaturan suhu kompor listrik dapat dilakukan dengan tangan (manual) dan dengan motor manual. Pengontrolan suhu dengan tangan dilayani dengan menggunakan saklar. Saklar berperan sebagai pengubah sambungan dalam rangkaian elemen pemanas sekaligus sebagai pengontrol suhu kompor. Variasi pengontrolan antara lain tiga, lima atau tujuh. Variasi lainnya adalah tinggi, setengah tinggi, sedang rendah dan hangat.
Pengontrolan suhu dengan motor manual bekerja dengan bantuan motor listrik.
Gambar 1.27 Kompor listrik
Sebab-sebab kerusakan dan perbaikannya :
1. Panas elemen tidak tetap.
Sebab-sebabnya :
a. Sambungan kabel ada yang kendor.
b. Saklar motor kontrol rusak.
c. Motor kontrol rusak.
2. Panas elemen pemanas sangat tinggi.
Sebab-sebabnya :
Elemen pemanas dihubungkan dengan tegangan yang lebih tinggi.
3. Elemen tidak panas.
Sebab-sebabnya :
a. Hubungan pengontrol motor rusak.
b. Motor pengontrol rusak.
4. Elemen panas dalam keadaan saklar terbuka.
Sebab-sebabnya :
a. salah sambungan.
b. Motor rusak.
c. Pengontrol motor manual rusak.
5. Salah satu elemen tidak panas.
Sebab-sebabnya :
a. Kabel-kabel ke saklar kendor.
b. Kabel-kabel ke elemen kendor.
c. Saklar rusak.
d. Elemen rusak.
e. Tegangan listrik rendah.
f. Penyetelan saklar rusak.
g. Motor pngontrol rusak.
6. Tempat menggoreng hagus.
Sebab-sebabnya :
a. Lampu mati.
b. Kabel-kabel longgar.
Pemanggang Daging dan Perbaikannya
PEMANGGANG DAGING
Pemanggang daging adalah suatu alat untuk mamasak atau lebih tepatnya memanggang daging dengan cara dipanasi. Pemanasan pada alat ini menggunakan energi listrik , sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara-cara lama dengan cara tradisional. Oleh sebab itu alat ini mempunyai beberapa kelebihan dibanding cara lama yaitu lebih praktis, cara kerjanya lebih cepat serta peralatannya lebih bersih dan tidak memerlukan tempat yang luas.
Alat pemanggang daging ini memiliki dua jenis, dimana yang satu dengan lainnya mempunyai konstruksi yang berbeda. Adapun dua jenis alat tersebut yaitu Broiler dan Roaster.
1. Broiler
Komponen utama pemanggang daging Broiler adalah elemen pemanasnya. Elemen ini dipasangkan di bagian atas. Dari elemen pemanas tersebut panas dipancarkan ke bawah mengenai daging yang dipanggangnya. Elemen pemanas merupakan komponen pemanggang yang mudah rusak. Jika terjadi hubung singkat misalnya elemen pemanasnya dapat putus. Komponen lain yang mudah rusak adalah teminal dalam pemanggangnya.
2. Pemanggang Daging Roaster
Konstruksi pemanggang daging jenis roaster terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam yang disekat dengan wol. Alat ini dilengkapi dengan thermostat yang berfungsi untuk mengatur panas. Elemen pemanasnya dari bahan kawat nikhrom yang ditempatkan antara lembaran-lembaran isolasi.
Gambar 1.26 Sebuah roaster dengan bagian-bagiannya
3. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikan
a. Broiler
Kerusakan elemen pemanas pada Broiler dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Lepaskan pelindung.
2. Lepaskan kumparan dari dudukannya. Perhatikan posisinya untuk pemasangannya kembali.
3. Elemen pengganti harus dari bahan dan ukuran yang sama.
4. Sambungkan kabel-kabel ke terminal dengan kuat dan baik agar tidak terjadi hubung singkat.
5. Jika elemen pemanas dalam alur bata, keluarkan alur bata terlebih dahulu kemudian lepaskan sambungan kawat elemen ke terminal.
b. Roaster
Karena pemanggang daging selalu bekerja pada suhu yang relatif tinggi maka sebab-sebab kerusakannya banyak sekali, antara lain :
Roaster tidak mau panas meskipun telah dihubungkan dengan sumber tegangan.
Sebab-sebabnya :
1. Sekering putus.
2. Saklar rusak.
3. Thermostat tidak bekerja.
4. Elemen pemanas rusak.
5. Sambungan-sambungan kabel lepas.
6. Titik-titik kontak kotor.
Langkah-langkah perbaikannya :
1. Putar sisi atas ke bawah setelah panci dan ruang masak dilepas.
2. Lepas tutup setelah baut-baut pengikatnya dilepas.
3. Lepas isolasi agar kabel pengisi dari elemen nampak.
4. Lepas sambungan elemen dengan kabel pengisi.
5. Angkat thermostat.
6. Lepas bagian bawah thermostat.
7. Lepas elemen bagian samping dengan membuka sambungan thermostat kabel penghubung dan angkat rumahnya dari roaster.
8. Lepas isolasi penghubung. Ambil elemennya.
9. Pasang kembali thermostat dengan betul.
Pemanggang daging adalah suatu alat untuk mamasak atau lebih tepatnya memanggang daging dengan cara dipanasi. Pemanasan pada alat ini menggunakan energi listrik , sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara-cara lama dengan cara tradisional. Oleh sebab itu alat ini mempunyai beberapa kelebihan dibanding cara lama yaitu lebih praktis, cara kerjanya lebih cepat serta peralatannya lebih bersih dan tidak memerlukan tempat yang luas.
Alat pemanggang daging ini memiliki dua jenis, dimana yang satu dengan lainnya mempunyai konstruksi yang berbeda. Adapun dua jenis alat tersebut yaitu Broiler dan Roaster.
1. Broiler
Komponen utama pemanggang daging Broiler adalah elemen pemanasnya. Elemen ini dipasangkan di bagian atas. Dari elemen pemanas tersebut panas dipancarkan ke bawah mengenai daging yang dipanggangnya. Elemen pemanas merupakan komponen pemanggang yang mudah rusak. Jika terjadi hubung singkat misalnya elemen pemanasnya dapat putus. Komponen lain yang mudah rusak adalah teminal dalam pemanggangnya.
2. Pemanggang Daging Roaster
Konstruksi pemanggang daging jenis roaster terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam yang disekat dengan wol. Alat ini dilengkapi dengan thermostat yang berfungsi untuk mengatur panas. Elemen pemanasnya dari bahan kawat nikhrom yang ditempatkan antara lembaran-lembaran isolasi.
Gambar 1.26 Sebuah roaster dengan bagian-bagiannya
3. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikan
a. Broiler
Kerusakan elemen pemanas pada Broiler dapat diperbaiki dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Lepaskan pelindung.
2. Lepaskan kumparan dari dudukannya. Perhatikan posisinya untuk pemasangannya kembali.
3. Elemen pengganti harus dari bahan dan ukuran yang sama.
4. Sambungkan kabel-kabel ke terminal dengan kuat dan baik agar tidak terjadi hubung singkat.
5. Jika elemen pemanas dalam alur bata, keluarkan alur bata terlebih dahulu kemudian lepaskan sambungan kawat elemen ke terminal.
b. Roaster
Karena pemanggang daging selalu bekerja pada suhu yang relatif tinggi maka sebab-sebab kerusakannya banyak sekali, antara lain :
Roaster tidak mau panas meskipun telah dihubungkan dengan sumber tegangan.
Sebab-sebabnya :
1. Sekering putus.
2. Saklar rusak.
3. Thermostat tidak bekerja.
4. Elemen pemanas rusak.
5. Sambungan-sambungan kabel lepas.
6. Titik-titik kontak kotor.
Langkah-langkah perbaikannya :
1. Putar sisi atas ke bawah setelah panci dan ruang masak dilepas.
2. Lepas tutup setelah baut-baut pengikatnya dilepas.
3. Lepas isolasi agar kabel pengisi dari elemen nampak.
4. Lepas sambungan elemen dengan kabel pengisi.
5. Angkat thermostat.
6. Lepas bagian bawah thermostat.
7. Lepas elemen bagian samping dengan membuka sambungan thermostat kabel penghubung dan angkat rumahnya dari roaster.
8. Lepas isolasi penghubung. Ambil elemennya.
9. Pasang kembali thermostat dengan betul.
Pembakaran/Pemanggang Kue dan Perbaikannya
PEMANGGANG KUE
Seperti alat-alat rumah tangga listrik yang lain, alat pemanggang kue ini pun mempunyai bagian utamanya, yaitu elemen pemanas dan thermostat sebagai alat pengatur suhu. Pemanggang kue ini sedikit berbeda dengan pemanggang roti yang banyak digunakan. Alat ini lebih praktis karena dapat digunakan untuk memanggang roti, menggoreng telur dengan cara mengganti sarangannya.
Komponen-komponen utama pemanas kue ini adalah :
1. Lampu Tanda
Lampu tanda berfungsi untuk petunjuk bahwa kue yang dipanggang telah dimasak. Lampu tanda mudah putus jika arus yang mengalir pada rangkaian berlebihan, hubung singkat atau kenaikan tegangan yang mendadak.
Gangguan yang mungkin terjadi pada lampu tanda adalah lampu tersebut mati. Hal ini biasanya disebabkan oleh putusnya filamen lampu atau kendornya pemasangan tahanan shunt. Penggantian lampu seharusnya dilakukan setelah tahanan shunt diganti atau pemasangannya dikencangkan.
2. Thermostaat
Untuk mengatur suhu maka digunakan thermostaat. Alat ini mudah rusak karena terjadinya bunga api pada titik-titik kontaknya. Akibatnya pengaturan suhu oleh thermostaat tidak cocok.
3. Sarangan
Kue yang dipanaskan ditempatkan dalam sarangan. Lama kelamaan sarangan ini akan hangus. Tetapi jika sarangan cepat hangus mungkin disebabkan oleh salah satu adonannya atau kerja thermostaatnya kurang baik.
Gambar 1.23 Alat pemanggang kue
4. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikannya
a. Lampu tanda padam
Penyebabnya :
- Rusak atau kendornya pemasangan tahanan shunt.
Cara perbaikannya :
- Tahanan shunt harus diganti dahulu, baru lampunya
b. Kue melekat pada sarangan
Penyebabnya :
Sarangan kotor atau hangus.
Cara perbaikannya :
- Bersihkan dengan sikat baja.
c. Pemanggang tidak panas.
Penyebabnya :
1) Sumber tegangan.
2) Kabel penghubung ke alat pemanggang.
3) Rangkaian elemen pemanasnya.
Cara perbaikannya :
1) Periksa tegangan.
2) Periksa sambungan pada kabel.
3) Periksa thermostat atau ganti elemennya
d. Pemanggang dapat menjadi panas tetapi tidak cukup panas.
Penyebabnya :
1) Tegangan PLN menurun.
2) Kabel penghubung terlalu panjang.
3) Thermostaat kotor.
Cara perbaikannya :
1) Periksa tegangannya.
2) Dekatkan pemanggang dengan stop kontak.
3) Bersihkan ujung-ujung thermostat.
e. Pemanggang terlalu panas
Penyebabnya :
- Pengaturan thermostat tidak tepat.
Cara perbaikannya :
- Ganti thermostat.
f. Pemanggang tidak merata
Penyebabnya :
1) Adonan tidak tepat.
2) Thermostat tidak dapat bekerja dengan baik.
Cara perbaikannya :
1) Tepatkan campuran adonan.
2) Periksa thermostat.
Seperti alat-alat rumah tangga listrik yang lain, alat pemanggang kue ini pun mempunyai bagian utamanya, yaitu elemen pemanas dan thermostat sebagai alat pengatur suhu. Pemanggang kue ini sedikit berbeda dengan pemanggang roti yang banyak digunakan. Alat ini lebih praktis karena dapat digunakan untuk memanggang roti, menggoreng telur dengan cara mengganti sarangannya.
Komponen-komponen utama pemanas kue ini adalah :
1. Lampu Tanda
Lampu tanda berfungsi untuk petunjuk bahwa kue yang dipanggang telah dimasak. Lampu tanda mudah putus jika arus yang mengalir pada rangkaian berlebihan, hubung singkat atau kenaikan tegangan yang mendadak.
Gangguan yang mungkin terjadi pada lampu tanda adalah lampu tersebut mati. Hal ini biasanya disebabkan oleh putusnya filamen lampu atau kendornya pemasangan tahanan shunt. Penggantian lampu seharusnya dilakukan setelah tahanan shunt diganti atau pemasangannya dikencangkan.
2. Thermostaat
Untuk mengatur suhu maka digunakan thermostaat. Alat ini mudah rusak karena terjadinya bunga api pada titik-titik kontaknya. Akibatnya pengaturan suhu oleh thermostaat tidak cocok.
3. Sarangan
Kue yang dipanaskan ditempatkan dalam sarangan. Lama kelamaan sarangan ini akan hangus. Tetapi jika sarangan cepat hangus mungkin disebabkan oleh salah satu adonannya atau kerja thermostaatnya kurang baik.
Gambar 1.23 Alat pemanggang kue
4. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikannya
a. Lampu tanda padam
Penyebabnya :
- Rusak atau kendornya pemasangan tahanan shunt.
Cara perbaikannya :
- Tahanan shunt harus diganti dahulu, baru lampunya
b. Kue melekat pada sarangan
Penyebabnya :
Sarangan kotor atau hangus.
Cara perbaikannya :
- Bersihkan dengan sikat baja.
c. Pemanggang tidak panas.
Penyebabnya :
1) Sumber tegangan.
2) Kabel penghubung ke alat pemanggang.
3) Rangkaian elemen pemanasnya.
Cara perbaikannya :
1) Periksa tegangan.
2) Periksa sambungan pada kabel.
3) Periksa thermostat atau ganti elemennya
d. Pemanggang dapat menjadi panas tetapi tidak cukup panas.
Penyebabnya :
1) Tegangan PLN menurun.
2) Kabel penghubung terlalu panjang.
3) Thermostaat kotor.
Cara perbaikannya :
1) Periksa tegangannya.
2) Dekatkan pemanggang dengan stop kontak.
3) Bersihkan ujung-ujung thermostat.
e. Pemanggang terlalu panas
Penyebabnya :
- Pengaturan thermostat tidak tepat.
Cara perbaikannya :
- Ganti thermostat.
f. Pemanggang tidak merata
Penyebabnya :
1) Adonan tidak tepat.
2) Thermostat tidak dapat bekerja dengan baik.
Cara perbaikannya :
1) Tepatkan campuran adonan.
2) Periksa thermostat.
Pemanas Air dan Perbaikannya
Pemanas air ialah pesawat atau alat yang menghasilkan air panas. Kegunaannya, untuk: mandi, cuci muka, mencuci alat-alat rumah tangga atau dapur dan lain sebagainya.Pemanas air listrik terdiri atas tangki air, elemen pemanas, kran pemasukan air, kran pengeluar air, kran pembuang dan pengatur suhu. Alat ini ada yang otomatik ada juga yang non-otomatik (sederhana).
1. Pemanas Air Sederhana (non-otomatik)
Pemanas air sederhana tidak dilengkapi dengan pengatur panas. Bentuk alat ini dapat berupa alat pencelup atau ketel yang berbentuk pencelup biasanya hanya digunakan untuk memanaskan air dalam gelas atau botol. Alat ini terdiri atas elemen pemanas yang dimasukkan dalam pipa kecil berbentuk pegas spiral. Alat ini banyak digunakan oleh siswa-siswa kos karena pemakaiannya praktis.
Alat pemanas air yang berbentuk ketel juga menggunakan elemen pemanas yang ditempatkan didasar ketel. Kaki-kaki ketel dibuat dari bahan yang tidak mudah menghantarkan panas agar tidak terjadi kehilangan panas. Kapasitas ketel ini antara 1-1,5 liter.
2. Pemanas Air Otomatis
Pemanas air yang lebih sempurna adalah otomatis. Otomatis kerja pemanas ini dilakukan oleh thermostat. Thermostat jenis tunggal berfungsi sebagai sakelar biasa. Penutupan dan pembukaan kontaknya dilakukan oleh pegas dan bilah thermostat. Listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian tertutup. Bilah thermostat akan melengkung jika kena air yang dingin. Akibatnya kontak-kontaknya menutup dan listrik mengalir. Elemen pemanas memijar sehingga suhu air naik. Kenaikkan suhu air ini menyebabkan bilah thermostat melengkung ke arah yang berlawanan sampai kontak-kontak membuka lagi dan secara otomatis arus listrik terhenti.
Gambar 1.19 Jenis thermostat
Tangki air pada pemanas ini dibuat dari bahan logam yang baik sebagai penghantar panas, misalnya alumunium atau tembaga yang disepuh dengan timah. Bagian luar tangki dilapisi dengan fiber glass untuk menyekat panas. Elemen pemanas yang digunakan kebanyakan dari jenis elemen dalam selongsong. Elemen pemanas termasuk bagian yang cepat rusak karena bekerja pada suhu yang tinggi.
Jika elemen pemanasnya rusak, cara menggantinya adalah sebagai berikut :
1. Putuskan hubungan dengan sumber listriknya.
2. Buka kran air panas dan kran pengosongan.
3. Keluarkan air sampai habis.
4. Buka tutup dan isolasinya.
5. Lepas kawat-kawat yang menghubungkan elemen pemanasnya.
6. Lepaskan baut-baut pengikat elemen.
7. Keluarkan elemen pemanas.
8. Bersihkan dudukan elemen pemanas.
9. Oleskan penyekat yang baru dengan gasket sealing compound pada flens tangki.
10. Pasang elemen baru.
11. Isi tangki sampai penuh.
12. Periksa kemungkinan adanya kebocoran di sekitar elemen.
13. Jika terjadi kebocoran perbaiki dengan mengeraskan baut-bautnya.
14. Hubungkan kawat-kawat elemen pemanas seperti semula.
15. Periksa sambungannya.
16. Jika perlu ganti isolasi.
17. Pastikan bahwa rangkaiannya benar.
18. Hubungkan kembali dengan tegangan dan elemen pemanas harus bekerja dengan baik.
Untuk penggantian elemen pemanas jenis kumparan terbuka adalah sebagai berikut :
1. Buka plat penutup pada unit tersebut.
2. Lepaskan sambungan kabel penghubung ke elemen pemanas.
3. Keluarkan elemen pemanas.
4. Pasang elemen pemanas pengganti.
5. Beri isolasi secukupnya agar tidak terjadi hubung singkat.
6. Sambungkan elemen ke kawat-kawat penghubung.
7. Pastikan bahwa rangkaian telah benar.
Untuk elemen pemanas jenis sabuk maka dalam memperbaikinya sabuk harus dilepas dulu. Caranya :
1. Lepaskan thermostat.
2. Lepaskan isolasi pada sisi-sisinya.
3. Longgarkan baut penahan sabuk.
4. Lepaskan sabuk dari tangki air.
5. Lepaskan blok dari sabuknya.
6. Perbaiki tahanan yang rusak pada blok.
7. Pasang blok-blok yang telah diperbaiki pada sabuknya kembali.
8. Tes keadaan elemen pemanas. Pastikan keadaannya baik.
9. Pasang sabuk pada tempatnya.
10. Hubungkan dengan sumber arus.
3. Sebab-sebab Kerusakan Pemanas Air
a. Air keruh
Penyebabnya :
1. Pipa-pipa air kotor.
2. Tangki air kotor.
3. Suhu meningkat tinggi.
b. Air bocor
Penyebabnya :
1. Tangki retak.
2. Tangki berkarat.
3. Gasket rusak.
4. Pemasangan elemen kendor.
5. Pasangan pipa jelek.
c. Air terlalu panas
Penyebabnya :
1. Elemen rusak.
2. Salah sambung.
3. Hubung singkat.
4. Thermostat rusak.
d. Air kurang panas.
Penyebabnya :
1. Kran air bocor.
2. Thermostaat rusak.
3. Pipa terlalu panjang.
e. Air tidak panas.
Penyebabnya :
1. Elemen pemanas rusak.
2. Thermostaat rusak.
3. Hubungan terbuka.
1. Pemanas Air Sederhana (non-otomatik)
Pemanas air sederhana tidak dilengkapi dengan pengatur panas. Bentuk alat ini dapat berupa alat pencelup atau ketel yang berbentuk pencelup biasanya hanya digunakan untuk memanaskan air dalam gelas atau botol. Alat ini terdiri atas elemen pemanas yang dimasukkan dalam pipa kecil berbentuk pegas spiral. Alat ini banyak digunakan oleh siswa-siswa kos karena pemakaiannya praktis.
Alat pemanas air yang berbentuk ketel juga menggunakan elemen pemanas yang ditempatkan didasar ketel. Kaki-kaki ketel dibuat dari bahan yang tidak mudah menghantarkan panas agar tidak terjadi kehilangan panas. Kapasitas ketel ini antara 1-1,5 liter.
2. Pemanas Air Otomatis
Pemanas air yang lebih sempurna adalah otomatis. Otomatis kerja pemanas ini dilakukan oleh thermostat. Thermostat jenis tunggal berfungsi sebagai sakelar biasa. Penutupan dan pembukaan kontaknya dilakukan oleh pegas dan bilah thermostat. Listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian tertutup. Bilah thermostat akan melengkung jika kena air yang dingin. Akibatnya kontak-kontaknya menutup dan listrik mengalir. Elemen pemanas memijar sehingga suhu air naik. Kenaikkan suhu air ini menyebabkan bilah thermostat melengkung ke arah yang berlawanan sampai kontak-kontak membuka lagi dan secara otomatis arus listrik terhenti.
Gambar 1.19 Jenis thermostat
Tangki air pada pemanas ini dibuat dari bahan logam yang baik sebagai penghantar panas, misalnya alumunium atau tembaga yang disepuh dengan timah. Bagian luar tangki dilapisi dengan fiber glass untuk menyekat panas. Elemen pemanas yang digunakan kebanyakan dari jenis elemen dalam selongsong. Elemen pemanas termasuk bagian yang cepat rusak karena bekerja pada suhu yang tinggi.
Jika elemen pemanasnya rusak, cara menggantinya adalah sebagai berikut :
1. Putuskan hubungan dengan sumber listriknya.
2. Buka kran air panas dan kran pengosongan.
3. Keluarkan air sampai habis.
4. Buka tutup dan isolasinya.
5. Lepas kawat-kawat yang menghubungkan elemen pemanasnya.
6. Lepaskan baut-baut pengikat elemen.
7. Keluarkan elemen pemanas.
8. Bersihkan dudukan elemen pemanas.
9. Oleskan penyekat yang baru dengan gasket sealing compound pada flens tangki.
10. Pasang elemen baru.
11. Isi tangki sampai penuh.
12. Periksa kemungkinan adanya kebocoran di sekitar elemen.
13. Jika terjadi kebocoran perbaiki dengan mengeraskan baut-bautnya.
14. Hubungkan kawat-kawat elemen pemanas seperti semula.
15. Periksa sambungannya.
16. Jika perlu ganti isolasi.
17. Pastikan bahwa rangkaiannya benar.
18. Hubungkan kembali dengan tegangan dan elemen pemanas harus bekerja dengan baik.
Untuk penggantian elemen pemanas jenis kumparan terbuka adalah sebagai berikut :
1. Buka plat penutup pada unit tersebut.
2. Lepaskan sambungan kabel penghubung ke elemen pemanas.
3. Keluarkan elemen pemanas.
4. Pasang elemen pemanas pengganti.
5. Beri isolasi secukupnya agar tidak terjadi hubung singkat.
6. Sambungkan elemen ke kawat-kawat penghubung.
7. Pastikan bahwa rangkaian telah benar.
Untuk elemen pemanas jenis sabuk maka dalam memperbaikinya sabuk harus dilepas dulu. Caranya :
1. Lepaskan thermostat.
2. Lepaskan isolasi pada sisi-sisinya.
3. Longgarkan baut penahan sabuk.
4. Lepaskan sabuk dari tangki air.
5. Lepaskan blok dari sabuknya.
6. Perbaiki tahanan yang rusak pada blok.
7. Pasang blok-blok yang telah diperbaiki pada sabuknya kembali.
8. Tes keadaan elemen pemanas. Pastikan keadaannya baik.
9. Pasang sabuk pada tempatnya.
10. Hubungkan dengan sumber arus.
3. Sebab-sebab Kerusakan Pemanas Air
a. Air keruh
Penyebabnya :
1. Pipa-pipa air kotor.
2. Tangki air kotor.
3. Suhu meningkat tinggi.
b. Air bocor
Penyebabnya :
1. Tangki retak.
2. Tangki berkarat.
3. Gasket rusak.
4. Pemasangan elemen kendor.
5. Pasangan pipa jelek.
c. Air terlalu panas
Penyebabnya :
1. Elemen rusak.
2. Salah sambung.
3. Hubung singkat.
4. Thermostat rusak.
d. Air kurang panas.
Penyebabnya :
1. Kran air bocor.
2. Thermostaat rusak.
3. Pipa terlalu panjang.
e. Air tidak panas.
Penyebabnya :
1. Elemen pemanas rusak.
2. Thermostaat rusak.
3. Hubungan terbuka.
Kerusakan dan Perbaikan Alat Pemanggang Roti
Dalam alat listrik ini terdapat elemen-elemen pemanas pada sisi kanan-kiri panggangan roti. Kawat-kawat pemanas ini dibungkus oleh pelat-pelat mika atau asbes. Sebuah pengatur suhu atau thermostat yang dapat distel akan memadamkan arus listrik bila pemanggangan roti telah selesai. Bersamaan itu sebuah mekanik akan mendorong roti terbuka ke atas.
2. Kerusakan dan Perbaikannya
a. Jenis yang digerakan dengan tangan
Langkah-langkah perbaikan atau penggantian elemen pemanas adalah sebagai berikut :
1. Bebaskan hubungan pemanggang dengan sumber arus.
2. Bongkar pemanggang roti untuk melepas elemen pemanasnya.
3. Lepaskan elemen pemanasnya.
4. Pasang elemen pemanas yang baru. Hati-hati jangan sampai kawat pipa nihkrom dan lembar mikanya rusak.
5. Sambungan kawatnya harus kuat dan tidak ada kawat terbuka yang bersinggungan dengan logam.
b. Jenis Pop Up
Bagian-bagian penting dari pemanggang roti jenis pop up antara lain :
1. Kotak yang berfungsi sebagai tempat komponen-komponen pemanggang roti.
2. Peredam untuk meredam kerja pegas pada pemanggang roti.
3. Tangkai penekan, berfungsi untuk "melemparkan" roti yang dipanggang.
4. Pembawa roti yang berfungsi membawa roti sebelum dan sesudah pemanggangan.
5. Elemen pemanas sebagai alat pembangkit panas. Elemen ini dibuat dari kawat pita nihkrom yang dililitkan pada lempengan mika yang dipres padat.
6. Pengatur waktu berfungsi untuk mengatur waktu pemanggangan.
c. Jenis Through
Kerusakan yang terjadi pada jenis through umumnya pada bagian motor listriknya. Dan sebaiknya diganti motor listriknya dengan yang baru. Masalahnya harga motor listrik ini tidak terlalu mahal.
Selain motor listriknya bagian lain yang mudah rusak adalah elemen pemanasnya. Dalam hal ini elemen pemanas harus diganti. Yaitu caranya dengan memasukkan kawat ke lubang porselin yang di tengah lalu ujung-ujung kawat dikuncikan pada isolator -isolator porselin yang terluar. Angkat kawat spiral itu dan kaitkan pada gantungan porselin bagian atas.
2. Kerusakan dan Perbaikannya
a. Jenis yang digerakan dengan tangan
Langkah-langkah perbaikan atau penggantian elemen pemanas adalah sebagai berikut :
1. Bebaskan hubungan pemanggang dengan sumber arus.
2. Bongkar pemanggang roti untuk melepas elemen pemanasnya.
3. Lepaskan elemen pemanasnya.
4. Pasang elemen pemanas yang baru. Hati-hati jangan sampai kawat pipa nihkrom dan lembar mikanya rusak.
5. Sambungan kawatnya harus kuat dan tidak ada kawat terbuka yang bersinggungan dengan logam.
b. Jenis Pop Up
Bagian-bagian penting dari pemanggang roti jenis pop up antara lain :
1. Kotak yang berfungsi sebagai tempat komponen-komponen pemanggang roti.
2. Peredam untuk meredam kerja pegas pada pemanggang roti.
3. Tangkai penekan, berfungsi untuk "melemparkan" roti yang dipanggang.
4. Pembawa roti yang berfungsi membawa roti sebelum dan sesudah pemanggangan.
5. Elemen pemanas sebagai alat pembangkit panas. Elemen ini dibuat dari kawat pita nihkrom yang dililitkan pada lempengan mika yang dipres padat.
6. Pengatur waktu berfungsi untuk mengatur waktu pemanggangan.
c. Jenis Through
Kerusakan yang terjadi pada jenis through umumnya pada bagian motor listriknya. Dan sebaiknya diganti motor listriknya dengan yang baru. Masalahnya harga motor listrik ini tidak terlalu mahal.
Selain motor listriknya bagian lain yang mudah rusak adalah elemen pemanasnya. Dalam hal ini elemen pemanas harus diganti. Yaitu caranya dengan memasukkan kawat ke lubang porselin yang di tengah lalu ujung-ujung kawat dikuncikan pada isolator -isolator porselin yang terluar. Angkat kawat spiral itu dan kaitkan pada gantungan porselin bagian atas.
Jenis-jenis Pemanggang Roti
Pemanggang roti merupakan alat yang sangat praktis untuk memanggang roti tawar pada saat makan pagi. Dilihat dari cara kerjanya terdapat dua macam pemanggang roti yaitu pemanggang roti otomatis dan pemanggang tidak otomatis. Pemanggang roti otomatis lebih praktis sehingga lebih banyak disenangi. Pada pemanggang roti otomatis pengaliran panasnya secara otomatis. Jenisnya ada tiga macam, yaitu :
a. Jenis yang digerakkan dengan tangan
Sebagaimana alat-alat listrik dengan pemanas (elemen pemanas) lainnya kerusakan pemanggang roti juga terletak pada elemen pemanasnya. Jika elemen pemanasnya rusak ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki atau menggantinya.
b. Jenis Pop Up
Pemanggang roti jenis ini mempunyai sifat secara otomatik dapat timbul sekonyong-konyong.
Gambar 1.13 Pemanggang roti jenis pop up otomatik
c. Jenis through
Pemanggang roti jenis through menggunakan motor listrik dan mekanisme untuk menjalankan roti selama pemanggangan. Motor listrik tersebut termasuk bagian yang penting karena berfungsi sebagai penggerak utama. Bagian penting lainnya adalah elemen pemanasnya.
Hasil warna roti yang dikehendaki dapat diatur dengan mengeser tombol pengaturnya. Jika warna roti kurang sesuai dengan keinginan, alat pengatur dapat diubah kedudukannya.
Gambar 1.14 Potongan pemanggang roti otomatik jenis "through"
a. Jenis yang digerakkan dengan tangan
Sebagaimana alat-alat listrik dengan pemanas (elemen pemanas) lainnya kerusakan pemanggang roti juga terletak pada elemen pemanasnya. Jika elemen pemanasnya rusak ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki atau menggantinya.
b. Jenis Pop Up
Pemanggang roti jenis ini mempunyai sifat secara otomatik dapat timbul sekonyong-konyong.
Gambar 1.13 Pemanggang roti jenis pop up otomatik
c. Jenis through
Pemanggang roti jenis through menggunakan motor listrik dan mekanisme untuk menjalankan roti selama pemanggangan. Motor listrik tersebut termasuk bagian yang penting karena berfungsi sebagai penggerak utama. Bagian penting lainnya adalah elemen pemanasnya.
Hasil warna roti yang dikehendaki dapat diatur dengan mengeser tombol pengaturnya. Jika warna roti kurang sesuai dengan keinginan, alat pengatur dapat diubah kedudukannya.
Gambar 1.14 Potongan pemanggang roti otomatik jenis "through"
Langkah-langkah Perbaikan Setrika Listrik
Langkah-langkah Perbaikan
a. Seterika sederhana
Bongkar komponen-komponen seterika. Pelajari jenis elemen yang digunakan. Jika elemen yang digunakan dari jenis kawat pita yang dililit pada lembaran mika, ganti elemen tersebut dengan yang baru. Bersihkan dudukan elemen pemanas sebelum elemen pemanas dipasang. Cegah jangan sampai terjadi hubung singkat pada elemen pemanas. Pada seterika yang elemen pemanasnya jadi satu dengan plat seterika elemen harus diganti seluruhnya. Cincin (washer) harus dipasang di bawah sekrup pada kedudukan yang benar. Jika platnya rusak berkarat, hangus atau tergores) bersihkan dengan cara dipoles.
b. Seterika jenis menengah (dengan pengatur panas otomatis)
Hubungkan lampu tester seri dengan seterika. Putar mengatur panas dari kedudukan OFF perlahan-lahan. Jika pada kedudukan OFF lampu tester tidak padam periksa titik-titik kontak thermostat. Jika pada pemeriksaan di atas ternyata titik-titik kontaknya leleh ganti dengan thermostat yang baru. Periksa pengaturan thermostat. Jika model pemutar maka putaran ke kanan berarti menurunkan panas dan ke kiri berarti menaikkan panas.
c. Seterika listrik jenis mewah (dengan penyemprot uap)
Bongkar komponen-komponen seterika. Lepas bagian-bagian yang diperlukan. Bersihkan endapan air yang ada. Bersihkan pipa-pipa saluran. Keringkan bagian-bagian yang dibersihkan. Pasang bagian-bagian yang dibongkar.
a. Seterika sederhana
Bongkar komponen-komponen seterika. Pelajari jenis elemen yang digunakan. Jika elemen yang digunakan dari jenis kawat pita yang dililit pada lembaran mika, ganti elemen tersebut dengan yang baru. Bersihkan dudukan elemen pemanas sebelum elemen pemanas dipasang. Cegah jangan sampai terjadi hubung singkat pada elemen pemanas. Pada seterika yang elemen pemanasnya jadi satu dengan plat seterika elemen harus diganti seluruhnya. Cincin (washer) harus dipasang di bawah sekrup pada kedudukan yang benar. Jika platnya rusak berkarat, hangus atau tergores) bersihkan dengan cara dipoles.
b. Seterika jenis menengah (dengan pengatur panas otomatis)
Hubungkan lampu tester seri dengan seterika. Putar mengatur panas dari kedudukan OFF perlahan-lahan. Jika pada kedudukan OFF lampu tester tidak padam periksa titik-titik kontak thermostat. Jika pada pemeriksaan di atas ternyata titik-titik kontaknya leleh ganti dengan thermostat yang baru. Periksa pengaturan thermostat. Jika model pemutar maka putaran ke kanan berarti menurunkan panas dan ke kiri berarti menaikkan panas.
c. Seterika listrik jenis mewah (dengan penyemprot uap)
Bongkar komponen-komponen seterika. Lepas bagian-bagian yang diperlukan. Bersihkan endapan air yang ada. Bersihkan pipa-pipa saluran. Keringkan bagian-bagian yang dibersihkan. Pasang bagian-bagian yang dibongkar.
Sebab-sebab Kerusakan yang Sering Terjadi pada Seterika Listrik
Sebab-sebab Kerusakan yang Sering Terjadi pada Seterika Listrik
a. Elemen pemanas
Penyebabnya :
- Pemakaian yang berlebihan
- Pemakaian tegangannya salah
b. Kawat Penghubung
Penyebabnya :
- Kawat putus secara mekanik
- Kabel terlalu kecil sehingga sangat panas waktu digunakan.
- Usia kabel sudah terlalu tua
c. Terminal
Penyebabnya :
- Panas yang berlebihan
- Porselin tusuk kontaknya pecah
- Pegas hangus atau merenggang
d. Tusuk kontak
Penyebabnya :
- Porselin pecah
- Sambungan kabelnya putus
e. Thermostat
Penyebabnya :
- Pengaturan panas secara mendadak
a. Elemen pemanas
Penyebabnya :
- Pemakaian yang berlebihan
- Pemakaian tegangannya salah
b. Kawat Penghubung
Penyebabnya :
- Kawat putus secara mekanik
- Kabel terlalu kecil sehingga sangat panas waktu digunakan.
- Usia kabel sudah terlalu tua
c. Terminal
Penyebabnya :
- Panas yang berlebihan
- Porselin tusuk kontaknya pecah
- Pegas hangus atau merenggang
d. Tusuk kontak
Penyebabnya :
- Porselin pecah
- Sambungan kabelnya putus
e. Thermostat
Penyebabnya :
- Pengaturan panas secara mendadak
Tuesday, 23 August 2016
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN POROS ENGKOL DAN KELENGKAPANNYA
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN POROS ENGKOL DAN
KELENGKAPANNYA
Yang dimaksud dengan kelengkapan poros engkol
adalah torak, pena torak, cincin torak, bantalan, dan lain-lain.
Pemeriksaan dan Perbaikan Poros Engkol
Bila mesin telah dipakai beberapa lama, maka poros utama dan poros batang
penggerak akan menjadi aus. Hal yang menyebabkan keausan antara lain adalah
tekanan bidang dan bagian mesin yang banyak dikotori oleh kotoran yang tajam
selama pelumasan sehingga poros uatama dan poros batang torak menjadi
bergores-gores, benjol,tirus dan diameternya menjadi lebih kecil. Kebenjolan
pada tiap-tiap poros utama diperiksa dengan alat dial indicator. Gambar 5.1,
5.2, dan 5.3 berikut menunjukkan bagan dari poros engkol.
Gambar
5.1
Bagan
poros engkol
Gambar
5.2
Poros
engkol
Gambar
5.3
Bantalan
poros engkol
Sebelum poros engkol diperiksa keausannya maka poros engkol harus dalam
keadaan bersih, yaitu lubang-lubang minyaknya telah dibersihkan dan dihembus
dengan udara. Setelah bersih baru bagian poros yang harus dilumas dengan minyak
pelumas yang cair.
Poros engkol diletakkan pada sepasang blok V yang bersih dan permukaannya
berminyak. Putarkan poros perlahan-lahan ambil diperiksa keausan masing-masing
poros. Bagian poros yang hitam dapat dibersihkan dengan amplas khusus yang
halus sekali.
Untuk mengukur diameter poros utama dan poros batang torak digunakan alat
ukur micrometer dan dilakukan dengan hati-hati. Kelurusan lubang bantalan utama
dapat diperiksa dengan sebuah batang pemeriksa yang harus dipilih yang
ukurannya lebih kecil dari dameter lubang bantalan utama. Setelah batang
pemeriksa dipasang, putarkan batang tersebut, jika putarannya terasa berat
berarti lubangnya sudah tidak lurus lagi.
Bagian roda penerus yang diperiksa adalah bidang geseknya. Pemeriksaan
dilakukan dengan indicator jarum. Roda cincin dipasang pada roda penerus dengan
las, dibuat dan sambungan penyusutan. Sambungan penyusutan merupakan cara yang
paling sering digunakan. Lepaskan roda gigi cincin yang lama dengan cara
memanaskan roda gigi cincin lalu pukullah keluar dengan pahat dan palu.
Melepaskan roda gigi cincin dapat juga dengan mengebor bagian roda gigi dari
bagian depan roda gigi lalu potong bagian yang dibor tadi dengan pahat dan
palu. Lepaskan roda gigi cincin dari roda penerus. Pemeriksaan dan pengukuran poros engkol dapat
dilihat dalam gambar 5.4, 5.5, 5.6, dan 5.7 berikut.
Gambar
5.4
Memeriksa
kebengkokan poros engkol
Gambar
5.5
Mengukur
ruang gerak poros engkol
Gambar
5.6
Mengukur
Kelurusan Poros Engkol
Gambar
5.7
Mengukur
Diameter Bantalan Utama
Pemeriksaan dan Perbaikan Torak, Cincin Torak, dan Pena
torak
Cara mengeluarkan torak dari silinder adalah dengan minyak pelumas yang
dikeluarkan dari dalam panic minyak kemudian kepala silinder dan panic minyak
dilepas. Poros engkol diputar sehingga kedudukan torak sampai pada titik mati
bawah. Torak dan batang torak dicelupkan ke dalam larutan pembersih karbon
sampai bersih dan dikeringkan. Batang penggerak dijepit dengan catok kemudian
arang yang masih tertinggal di dalam alur cincin dibersihkan dengan alat
pembersih alur.
Diameter torak pada bagian atas di bawah celah pegas minyak dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur micrometer seperti ditunjukkan oleh gambar 5.8
berikut. Gambar 5.9, 5.10, dan 5.11 berikut menunjukkan pemeriksaan pada celah
pegas torak. Torak yang ukurannya sudah berkurang dari ukuran semula, perlu
diganti dengan torak yang ukurannya lebih besar (over size).
Gambar
5.8
Mengukur
Torak
Gambar
5.9
Memeriksa
Celah Pegas Torak
Gambar
5.10
Memeriksa
Celah Pegas Torak pada Silinder
Gambar
5.11
Mengukur
Jarak Celah Batang Torak dan Pipi Engkol
Lakukan pengukuran pada semua torak dan bila ternyata torak tersebut
sudah berkurang dari ukuran semula, perlu diganti dengan ukuran yang lebih
besar. Bila torak sudah melebihi dari ukuran yang terbesar, silindernya harus
diganti atau diperbaiki dengan memasang tabung sisipan. Setelah perbaikan dapat
menggunakan lagi torak ukuran standar.
Sebelum melepaskan pena torak, perhatikan tanda-tanda kedudukan batang
penggerak dan toraknya seperti ditunjukkan pada gambar 5.12 berikut.
Gambar
5.12
Tanda
Pada Bagian Atas Torak dan Tanda pada Batang Penggerak
Hal ini sangat diperlukan untuk pemasangan kembali supaya tidak terbalik.
Lepaskan alat pengunci pena kemudian dorong keluar pena tersebut dengan
dripyang lunak supaya bagian ujung pena tidak rusak. Pemeriksaan dapat
dilakukan pada waktu torak masih terpasang pada batang penggeraknya. Jepit
batang penggerak dengan catok, pegang torak tersebut dengan kedua tangan
kemudian goyangkan ke atas dank e bawah antara pena dan torak natau antara pena
dan batang penggerak. Pengukuran yang lebih teliti ialah dengan mengukur
penanya dengan micrometer dan lubangnya dengan alat pengukur lubang kecil. Jika
keausan pena tersebut sudah banyak, maka pena dapat diganti dengan ukuran yang
lebih besar dan lubang busnya diganti dengan yang baru.
Gambar 5.13 menunjukkan cara memasang tutup batang penggerak sedangkan
gambar 5.14 menunjukkan cara memasukkan torak.
Gambar
5.13
Cara
Memasang Tutup Batang Penggerak
Gambar
5.14
Cara
Memasukkan Torak
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN BLOK MOTOR DAN KEPALA SILINDER
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN BLOK MOTOR DAN
KEPALA SILINDER
Blok motor dan kepala silinder merupakan komponen utama motor sehingga
pada bab 4 ini akan diterangkan bagaimana cara mengukur kerataan blok motor dan
kepala silinder serta pemeriksaan kerataan pada blok silinder dan kepala
silinder.
4.1
Kepala Silinder
Kepala silinder merupakan bagian dari motor yang berfungsi sebagai
penutup silinder dan merupakan bagian dari dinding ruang bakar. Pada kepala
silinder terdapat lengan pengungkit dan porosnya, pipa-pipa saluran masuk dan
buang, kabel-kabel busi dan businya (pada motor bensin), pipa saluran minyak
bakar serta injektor. Gambar 4.1 berikut menunjukkan kepala silinder.
Gambar
4.1
Kepala
Silinder
Cara-cara untuk memeriksa dan
memperbaiki kepala silinder adalah sebagai berikut :
1.
Membongkar kepala silinder dengan cara :
a.
lepaskan tutup kepala silinder dengan jalan melepas
knoknya terlebih dahulu
b.
kendorkan mur pengikat knalpot dan pipa pemasukan udara
dengan merata. Agar tidak terjadi momen bengkok pada baut, gunakan kunci pas
atau kunci ring, kemudian lepaskan mur-mur dan selanjutnya melepaskan knalpot
dari kepala silinder
c.
lepaskan mur-mur atau baut-baut pengikat pipa pendingin
kemudian lepaskan hubungan pipa pendingin dengan kepala silinder
d.
lepaskan baut pengikat pada pipa pelumas dengan kunci
pas kemudian lepaskan pipa pelumas dari hubungannya dengan instalasi pada
kepala silinder
e.
lepaskan hubungan pipa bahan bakar dengan injektor
f.
kendorkan semua mur pengikat kepala silinder dengan
merata agar tidak terjadi kejutan pada bahan kepala silinder. Gunakan kunci pas
atau kunci ring yang tersedia kemudian lepaskan mur satu per satu. Setelah mur
pengikat dilepaskan maka kepala silinder itu digoyang-goyang agar dapat
terlepas dari blok motornya. Jika ternyata masih melekat dengan blok motornya
maka tariklah kepala silinder itu ke atas dengan dua buah baut pengangkat yang
tersedia kemudian pukullah bagian samping kepala silinder dengan palu lunak
(plastic/kayu/karet). Jagalah agar alas dari kepala silinder yang rata itu
jangan rusak kena benda yang tajam.
g.
letakkan kepala silinder itu pada tempat yang lunak,
rata dan juh dari bahan yang dapat menimbulkan karat (seperti air, asam, dan
lain-lain) atau diletakkan di tempat untuk dikerjakan lebih lanjut.
h.
lepaskan mur-mur pengikat injektor
i.
lepaskan injektor dari kepala silinder dengan alat
khusus yang tersedia untuk motor tersebut. Pada motor diesel yang baru selesai
bekerja biasanya terdapat kerak-kerak pada ujung injektor yang membuat hubungan
erat dengan kepala silinder.
j.
lepaskan mur/baut braket dan poros pengungkit dari kepala
silinder
k.
angkatlah satu unit instalasi poros pengungkit dari
kepala silinder
l.
lepaskan mur/baut penahan dari poros pengungkit
kemudian satu persatu, dilepaskan ring pelat, pengungkit, braket, dan pegas
dari susunan instalasi poros pengungkit.
m.
lepaskan mur kemudian baut penyetel dari pengungkit
n.
pasanglah kepala silinder pada alat pemegang. Jika
tidak tersedia kepala silinder tersebut dapat diletakkan miring pada bangku
kerja yang rata, halus dan tidak dapat menggores. Pasanglah alat pelepas katup
pada tempatnya, tekanlah pegas katup dengan alat tersebut sehingga bus penjepit
terlepas dari piringan pegas.
o.
kendorkan penekan pegas perlahan-lahan agar pegas dan
piringan pegas tidak melompat dan tidak menimbulkan kecelakaan. Setelah pegas
tidak bekerja maka ambillah piring pegas kemudian baru melepaskan katup. Untuk
menjaga agar tidak terjadi saling tukar tempat maka berilah tanda pada tiap
katup sesuai dengan tempatnya semula. Hal ini dilakukan agar kita dapat
mengetahui data tiap kepala silinder untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya.
p.
lepaskan semua sumbatan air pendingin pada kepala
silinder. Hal ini dilakukan terakhir untuk menjaga agar bagian-bagian yang
kecil tidak masuk ke dalam ruang pendingin.
q.
perhatikan tempat dari bagian-bagian tersebut, jika
perlu berilah tanda agar tidak tertukar tempat. Berilah tempat yang aman agar
tidak terganggu misalnya dalam bak seng dan diletakkan di atas rak.
r.
untuk bus katup, dudukan katup dan bus untuk injektor
tidak selalu dibongkar pada tiap kali membongkar motor karena alat ini dapat
diperiksa pada tempatnya tanpa melepasnya dari kepala silinder.
Melepaskan kepala silinder sebuah motor bensin atau
motor diesel sebaiknya dilakukan setelah motor itu dingin setelah dijalankan.
Melepas dalam keadaan panas akan mengakibatkan melengkungnya kepala silinder
karena pendinginan secara tiba-tiba. Bagian yang melekat pada kepala silinder
harus dilepaskan terlebih dahulu seperti tuas ungkit dan porosnya (untuk katup
kepala), pipa-pipa saluran masuk dan buang, kabel-kabel busi dan businya (untuk
motor bensin), pipa-pipa saluran minyak bakar dan injektor (untuk motor
diesel).
2.
Pemeriksaan kepala silinder
Pemeriksaan atau perbaikan kepala silinder dilakukan dengan cara berikut
ini :
a.
Periksa kelengkungan permukaan gasket pada kepala
silinder
Pemeriksaan
kelengkungan permukaan kepala silinder dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-
lihat apakah kepala silinder ada yang rusak atau pecah
secara visual atau dengan alat detector lainnya. Jika ternyata retak atau
pecah, perbaiki bila memungkinkan atau ganti dengan kepala silinder yang baru
-
pasangkan pengukur kerataan kepala silinder pada
permukaan kepala silinder. Periksa kerataan permukaan kepala silinder dengan
bantuan pengukur celah (pelat ukr). Jika haisl pengukuran kelengkungan ini
lebih dari batas yang diijinkan maka perbaiki dengan gerinda.
b.
Periksa klep dari kemungkinan aus atau rusak
-
Periksa dan perbaiki dudukan katup (klep) terhadap
kerusakan dan periksa juga lebar dudukan katup
c.
Periksa panjang bebas, tegangan dan kesiku-sikuan
setiap katup
d.
Periksa celah minyak antara lengan penghantar katup dan
poros penghantar katup
e.
Periksa keausan poros kam/nok.
4.2
Blok Motor
Blok silinder adalah bagian utama sebuah motor, di mana pada blok
silinder ini terpasang torak/piston beserta kelengkapannya dan susukan poros
engkol beserta kelengkapannya. Gambar 4.2 berikut menunjukkan salah satu blok
silinder motor 2 silinder dengan bagian-bagiannya.
Untuk memeriksa gangguan-gangguan pada blok silinder dilakukan
pemeriksaan terhadap blok silinder dan silinder torak.
Gambar
4.2
Blok
Silinder Motor 2 Silinder
4.2.1
Pemeriksaan Gangguan pada Blok Silinder
Langkah pertama adalah melepaskan kepala silinder kemudian membersihkan
bagian-bagian yang akan diperiksa. Periksa seluruh bagian blok secara visual
kemudian periksa kehalusan dan kerataan permukaan blok diperiksa dengan sebuah
mistar baja dan pelat ukur. Jika keausan melebihi batas yang ditentukan maka
permukaan blok tersebut harus diratakan kembali dengan digerinda.
Menggerinda permukaan blok tidak boleh terlalu tebal karenan akan
mengubah perbandingan kompresi dan mengganggu kerja dari bagian-bagian mesin
lainnya, setelah permukaan digerinda, pemakaian paking/gasket kepala silinder
harus dipilih yang lebih tebal.
Bersihkan blok silinder baik-baik dan periksalah kemungkinan retak,
periksa juga permukaan gasket dari kekasaran dan takikan. Meneliti keretakan
kecil dengan mata agak sukar tetapi bila perlu dapat dipergunakan alat sistem magnet.
Jika blok silinder retak maka blok silinder harus diganti.
Periksalah kerataan permukaan blok silinder seperti memeriksa kepala
silinder. Jika melengkungnya (distorsi) melebihi 0,15 mm maka gerindalah
oermukaannya atau blok silindernya diganti.
Periksa lubang silinder apakah kelonjongannya tidak menurut ukuran atau
keausan yang tirus dengan alat pengukur. Ukurlah lubang tiap-tiap silinder [ada
bagian atas dan bagian bawah di mana alat tersebut ditempatkan dua kali yaitu
pertma tegak lurus dan kedua sejajar dengan garis tengah blok silinder. Jika
keausan kurang dari 0,2 mm, hilangkan puncaknya (diameter terkecil) dengan alat
pemotong dan pakailah torak ukuran standar yang limitnya tinggi.
Silinder-silinder yang goresannya dalam, terbakar, dan bagian luarnya
berukuran terlalu lonjong atau terlalu aus, memerlukan pengeboran dan harus
mempergunakan torak dengan ukuran yang lebih besar. Jika sebuah silinder harus
dibor maka semua lubang silinder harus dibor dan torak ukuran lebih besar yang
baru yang harus dipergunakan.
Setelah silinder dibor dan diasah, periksalah persesuaian antara lubang
silinder dan torak dengan cara : periksalah jarak celah antara lubang silinder
dan torak dengan menggunakan pelat ukur yang tebalnya 0,03 mm sampai 0,05 mm
dan lebarnya 12 mm. Untuk memeriksanya tempatkan pelat ukur tersebut dalam
lubang silinder sehingga melewati batas langkah torak pada 90° dari
kedudukan pena torak. Balikkan torak dan masukkan ke dalam lubang silinder
sehingga ujung torak berada kira-kira 35 mm di bawah garis sejajar dengan sumbu
poros nok.
4.2.2
Pemeriksaan Gangguan pada Silinder Torak
Pertama-tama keluarkan semua torak kemudian silindernya dibersihkan.
Periksa masing-masing silinder terhadap keretakan dan goresan. Keretakan dan
goresan yang dalam dapat diperbaiki dengan memasang tabung silinder sedangkan
goresan yang tidak terlalu dalam masih dapat diperbaiki dengan jalan mengebor
kembali. Silinder perlu diperiksa terhadap letidakbulatan dan ketirusannya.
Silinder yang baik harus silindris.
Pemeriksaan keausan tersebut di atas dapat dilakukan dengan cepat dengan
menggunakan sebuah indicator jarum silinder. Perhatikanlah perubahan pembacaan
indicator tersebut.
Pemeriksaan diteruskan dengan memeriksa ketirusan silinder. Masukkan
pengukur dalam silinder ke bagian bawah silinder, tempatkan jarum pada angka
nol, tarik ke atas alat tersebut dengan perlahan-lahan. Bacalah perbedaan
penunjukkan indicator yang menunjukkan besarnya ketirusan.
Ukuran ketidakbulatan yang berlebihan menyebabkan cincin torak (pegas
torak) tidak dapat menutup silinder akibat kompresi bocor dan minyak pelumas
mesin naik ke atas. Ketirusan yang berlebihan dan ketirusan yang berlebihan
akan menyebabkan cincin torak akan terjepit di bagian bawah silinder yang
,engakibatkan cincin tersebut putus.
Silinder yang ausnya melebihi batas ukuran yang ditetapkan, dapat
diperbaiki dengan jalan memasang tabung silinder (sleeve Cylinder). Bagian atas tabung biasanya diberi penghalang
agar tabung tidak mudah terlepas sedangkan waktu memasang antara tabung dan
lubang silinder tidak boleh diberi zat perekat apapun. Untuk melancarkan perambatan
panas, setelah tabung dipasang, harus diikuti dengan pekerjaan membesarkan
lubang sesuai dengan torak yang digunakan.
Subscribe to:
Posts (Atom)