SISTEM PENDINGIN
Setiap motor selalu memerlukan pendinginan mesin akibat panas pembakaran
yang tinggi. Apabila tidak ada pendingin maka komponen-komponen mesin tidak
akan mampu menahan panas yang tinggi sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada
komponen-komponen mesin. Sistem pendingin motor ada 2 macam, yaitu sistem
pendingin air dan sistem pendingin udara. Pada bab 3 ini akan dibahas tentang
kedua sistem pendingin tersebut.
Sistem Pendingin Air
Bila dibandingkan dengan sistem pendingin udara, sistem pendingin air
lebih banyak digunakan pada motor-motor, baik motor bensin, motor diesel,
maupun motor gas.
Baiklah mari kita bahas tentang sistem pendingin air ini agar memudahkan
dalam mengatasi gangguan-gangguan maupun perbaikannya.
Terlebih dahulu perlu kita ketahui beberapa kelengkapan sistem pendingin,
yaitu radiator, thermostat, kipas pendingin radiator, pompa air, selang
radiator, lubang-lubang (saluran) pendingin, dan lain-lain. Gambar 3.1 berikut
menunjukkan sirkulasi cara kerja sistem pendingin air.
Gambar 3.1
Sirkulasi Sistem Pendingin Air
Sistem pendingin yang dahulu sering dirancang dalam prinsip thermosiphon,
seperti cairan pendingin beredar karena cairan yang panas naik dan cairan yang
dingin turun. Dewasa ini banyak digunakan peredaran pompa sehingga pendinginan
menjadi lebih efektif dan jaket air, selang air, dan radiator yang memiliki
ukuran yang lebih kecil. Blok silinder, kepala silinder dan lain-lain menjadi
ringan.
Sebuah sistem pendinginan modern dengan cairannya yang beredar
sebagaimana ditunjukkan dengan panah-panah. Pompa cairan yang diputarkan oleh
sabuk V dari poros engkol untuk menjaga terjadinya peredaran. Thermostat adalah
sebuah katup yang bekerja karena panas yang membuka saluran kepada radiator
bila motor mencapai suhu kerja. Pemanasan pada suhu kerja normal terjadi secara
cepat karena hanya cairan aliran udara melalui radiator yang diperlukan ketika
mobil berjalan pada kecepatan rendah atau berhenti dengan motor tetap berputar.
Tujuan manifold adalah untuk
mengalirkan cairan yang dingin dari radiator ke bagian kepala silinder yang
terpanas seperti ruang bakar, dudukan katup dan sekitar busi. Tutup pengisi
dirancang untuk memberikan tekanan lebih yang tertentu. Pemanas bagian dalam
menggunakan sebagian kecil gas buang untuk memanaskan ruang penumpang.
Pompa cairan biasanya berupa sebuah pompa sentrifugal. Cairan mengalir ke
dalam pusat impeller menentang rumah pompa di mana pipa pengeluaran diletakkan.
Pompa sering ditempatkan dalam blok silinder dengan pengeluaran langsung ke
dalam jaket pendingin. Poros pompa berputar di kelilingi oleh bantalan peluru
yang diisi gemuk di dalam rumah pompa. Perapat antara poros pompa dan rumah
pompa terdiri dari cincin perapat. Rumah poros (hub) untuk puli dan kipas
pendingin ditekan ke poros pompa.
Pada kecepatan tinggi, kipas pendingin memerlukan pemutaran kira-kira 5 %
dari tenaga motor. Pendingin dapat mengurangi kehilangan tenaga pada kecepatan
tinggi ketika udara mengalir melalui radiator karena pendingin dirancang dengan
daun-daun kipas lentur (fleksibel). Pada motor kecepatan rendah, daun-daun
kipas membentuk sudut yang besar jadi menghasilkan aliran udara yang kuat. Jika
kecepatan motor bertambah, sudut daun kipas turun dan kebutuhan tenaga kipas
pendingin turun. Daun kipas mempunyai sudut kipas yang tidak teratur untuk
mencegah getaran kipas dan ada juga kipas pendingin yang mempunyai sudut kipas
yang diatur oleh pegas bimetal. Pegas bimetal dibuat dalam rumah poros dan
gerakan pegas menggerakkan daun-daun kipas.
Dalam rancangan yang lain, kipas kontrol secara thermostatic dan
terhubung secara magnetic pada suhu motor tertentu. Puli (1) dilengkapi dengan
sebuah electromagnet (2) yang menjadi Magnet ketika arus (pada 82°C)
dihubungkan dengan saklar thermo (3), cincin geser (4) dan kumparan magnet.
Elektromagnet akan menarik jangkar (5) yang dipasang dengan pegas pada pemegang
kipas (6) dan kipas diputarkan oleh puli. Ketika arus dihentikan oleh saklar
thermo (pada 68°C),
jangkar akan terlepas dan putaran kipas ditentukan hanya oleh angina pada saat
kendaraan meluncur dan gesekan bantalan. Kipas pendingin yang kesemuruhannya
dijalankan dengan listrik.
Bagian lain dari sistem pemdingin adalah thermostat. Thermostat terdiri
atas 2 jenis, yaitu :
a.
Thermostat Bellows
Bagian dalam bellows sebagian diisi cairan yang mempunyai titik didih
rendah. Ketika cairan dipanaskan, tekanan dibangkitkan di dalam bellows
kemudian memanjang dan membuka katup.
Gambar3.2 adalah thermostat
Bellows
Gambar 3.2
Termostat Bellows
b.
Thermostat Wax
Medium panas peka adalah wax, yaitu untuk menutupi karet membrane.
Thermostat bekerja dalam cara yang sama dengan thermostat bellows. Ketika wax
dipanaskan, volumenya bertambah sehingga katup akan membuka.Gambar 3.3 adalah
thermostat Wax.
Gambar 3.3
Thermostat Wax
Thermostat dirancang membuka pada suhu tertentu sekitar 75°C dan
akan membuka penuh setelah kenaikan suhu berikutnya sebesar 10 sampai 15°C.
Ketika motor dingin, katup thermostat (2) menutup, cairan pendingin tidak dapat
lewat saluran pengeluaran (1) ke radiator. Cairan pendingin melalui pipa bypass
(4) dan pompa cairan (6) ke pipa manifold (5). Pipa ini membagikan cairan ke
bagian yang panas dalam kepala silinder (3). Ketika cairan pendingin telah
mencapai suhu di mana thermostat akan mulai membuka hubungan ke radiator, pada
saat yang sama pipa bypass tertutup oleh katup bawah thermostat. Cairan
dipompakan ke dalam motor melalui pipa bypass. Peredaran selama bekerja dikontrol
oleh thermostat. Dengan demikian suhu motor dijaga agar berada diantara nilai
yang benar/sesuai.
Radiator dipasang kemudian cairan dibagikan ke dalam sejumlah saluran
yang dilalui oleh udara pendingin. Cairan mengalir dari motor ke dalam radiator
bagian atas, turun melalui inti radiator ke bagian bawah radiator kemudian
mengalir kembali ke dalam motor.
Radiator memiliki dua tipe utama, yaitu :
a.
Radiator tabung dan rusuk (tube dan fin)
Cairan pendingin lewat melalui tabung tipis yang dilalui oleh arus udara.
Tabung-tabung dipegang bersamaan oleh pelat-pelat tipis yang menambah bidang
pengeluaran panas.
b.
Radiator Cellular
atau Honeycomb
Radiator ini terdiri dari sejumlah pelat strip yang dihubungkan bersamaan
yang merupakan saluran cairan dan mempunyai lubang-lubang untuk lewat arus
udara.
Untuk mencegah radiator terhadap getaran, maka radiator dipasang pada
bantalan karet fleksibel dan dihubungkan dengan motor melalui pipa karet.
Sebagian besar sistem pendinginan adalah tipe tekanan lebih di mana tekanan lebih
diperoleh dengan maksud sebuah katup Bantu dalam tutup radiator. Katup membuka
ketika tekanan dalam sistem pendinginan meningkat sampai 0,2 – 1 kg/cm2.
Kelebihan tekanan dalam sistem pendinginan meningkatkan titik didih air (1170°C
pada tekanan 0,28 kg/cm2). Hal ini mengurangi bahaya hilangnya
cairan pendingin melalui pendidihan. Suhu motor dapat dijaga untuk lebih
mengefektifkan panas yang disebarkan dari radiator yang seharusnya mempunyai
perbedaan suhu yang tinggi antara cairan pendingin dan udara sekitarnya.
Kehilangan cairan pendingin disebabkan oleh pengeremen mobil yang keras atau
disebabkan oleh tenaga kinetic cairan disekat karena katup Bantu menjaga sistem
tetap tertutup. Radiator bagian atas harus dalam keadaan tertutup jika vakum
terjadi, yaitu ketika cairan pendingin menjadi dingin. Hal ini terjadi ketika
tekanan berlebih dalam sistem selama perjalanan menjadi demikian tinggi bahwa
katup bantu telah membukanya. Vakum dapat menyebabkan kerusakan radiator.
Sistem pendingin tertutup sangat banyak digunakan. Sistem pendingin yang
sebenarnya disegel dan volume ganti rugi disebabkan pengembangan dan pengerutan
cairan yang terjadi melalui sambungan ke tangkai pemuaian. Tidak ada cairan
yang hilang dan tidak perlu dipenuhi kecuali ketika sistemnya telah dibongkar.
Tutup pengisi pada tangkai pemuaian adalah sebuah tutup bantu yang memberikan sistem
pendingin suatu tekanan lebih yang tertentu. Radiator tidak memiliki tutup
pengisi, aliran cairan ditunjukkan dengan anak panah.
Kipas pendingin (2) diputarkan oleh motor listrik, diatur oleh saklar
thermo (12). Kipas pendingin hanya bekerja ketika cairan pendingin panas betul
sehingga memerlukan pendinginan.
Gambar 3.4
Radiator dengan kelengkapannya
Gambar 3.5
Bagan Pompa Air
Gambar 3.6
Termostat
Gambar
3.7
Radiator
Gambar
3.3
Posisi
thermostat panas dan dingin
Gambar
3.4
Thermostat
3.1.1
Cara pemeriksaan gangguan-gangguan pada sistem
pendingin air serta cara mengatasi gangguan dan perbaikannya
Sistem pendinginan harus selalu bersih agar dapat berfungsi dengan baik,
kerak pada sistem pendinginan akan menampung panas setempat pada
kantong-kantong air dan menyumbat bagian-bagian radiator sehingga tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Kerak-kerak terbentuk dengan adanya
larutan-larutan pada air pendingin dan hal ini biasanya disebabkan penggunaan
air yang bersifat keras yang terdapat di daerah pedalaman.
Sistem pendingin yang kotor harus dibersihkan dengan cara-cara sebagai
berikut :
a.
Hidupkan mesin sampai sistiem pendingin menjadi hangat
b.
Matikan mesin dan ceratlah sistem pendingin
c.
Tutup kran penceratnya dan isi dengan minyak tanah
sebanyak 1/10 bagian dari isi keseluruhan sistem pendingin.
d.
Isilah sisanya dengan campuran 1 galon air dan ½ lb
(pound) soda cuci.
e.
Hidupkan mesin pada putara sedang selama ½ jam
f.
Matikan mesin cerat dan bilaslah dengan air bersih.
Bila air harus ditambahkan pada mesin yang masih panas, harus dilakukan
secara perlahan-lahan untuk menghindari ketegangan dan keretakan bagian tuangan
dari mesin yang disebabkan oleh pendinginan yang tiba-tiba.
Agar fungsi dari sistem pendinginan bekerja dengan baik, yakinkan bahwa
bahan pendingin selalu bersirkulasi pada waktu mesin hidup. Kotoran dan kerak
yang timbul dapat menghambat lancarnya sirkulasi bahan pendingin. Sirkulasi
bahan pendingin digerakkan oleh pompa air dan perbedaan temperature, oleh
karena ittu jagalah agar pompa air harus bisa bekerja dengan baik dan
bocoran-bocoran dari pompa air tidak dapat mengganggu sirkulasi dan pemakaian
bahan pendingin yang banyak.
Untuk memeriksa apakah pompa air berjalan dengan baik maka hidupkanlah
mesin dengan putaran yang sedikit diubah-ubah dan bukalah tutup radiatornya
apabila ada gelombang-gelombangn air pada lubang radiator yang menandakan bahwa
pompa air bekerja dengan baik. Sedangkan bila tidak ada gelembung, maka ada
kemungkinan pompa air tidak bekerja dengan baik sehingga harus dicari
penyebabnya .
Merupakan suatu keharusan bahwa hanya air yang bersih saja yang
dipergunakan untuk sistem pendingin, sebab sistem pendingin tidak akan berjalan
dengan baik dikarenakan adanya kotoran
yang terkumpul baik pada radiator atau pada
klep dudukan dari thermostat. Setelah beberapa saat, sistem pendingin akan menjadi
buntu atau menjadi kurang efektif karena adanya karatan–karatan dan
kotoran–kotoran. Hal ini akan dapat mengakibatkan mesin panas.
Periksalah bagian atas dan bawah dari selang radiator ,dari luar dan bila
sudah lembek atau rusak agar segera dibongkar dan diperiksa kalau perlu diganti
yang baru .
Bersihkan radiator dan mesin dari endapan-endapan yang mungkin
terkumpul baik di radiator maupun
mesinnya. Bersihkan pula sela-sela radiator bagian luar dengan menyemprotkan air yang bertekanan tak
terlalu tinggi dari arah berlawanan dengan hembusan angin dari kipas angin.
Apabila aliran udara pendingin yang melalui radiator tersumbat misalnya
akibat adanya gemuk atau kotoran yang menempel pada radiator, maka bersihkanlah
kotoran tersebut dengan menggunakan udara tekan dari kompresor. Kemudian
periksa apakah ada kebocoran melalui poros pompa karena poros pompa
terlepas/longgar dari bantalannya, jika demikian sebaiknya pompa air dilepas
untuk diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut.
Periksa apakah tutup radiator bekerja menurut ukuran tekanan yang
semestinya. Untuk memeriksanya dapat dipakai alat pengetes sederhana yang
terdiri dari sebuah pompa tangan yang dilengkapi dengan alat pengukur tekanan
guna menguji berapa batas tekanan yang dapat dibebaskan oleh tutup tersebut.
Tutup radiator yang tidak bekerja sesuai dengan tekanan yang telah ditetapkan
dapat mengakibatkan panas yang berlebihan karena sistem pendingin akan
mengalami kehilangan air pendingin yang akan keluar melalui pipa kelebihan.
Periksa semua selang radiator dan ganti sekiranya kurang baik seperti
telah lunak atau menjadi gepeng, kadang-kadang gepengnya selang radiator
diakibatkan oleh rendahnya tekanan di dalam selang sewaktu motor berkecepatan
tinggi. Kemudian keluarkan thermostat dan periksa serta bersihkan sistem
pendinginan dengan aliran air bertekanan.
3.1.2
Cara Pemeriksaan dan perbaikan pada pompa air
Cara-cara untuk membongkar, memeriksa dan memasang pompa air antara lain
adalah sebagai berikut :
1.1 Melepaskan
pompa air
a.
Keringkan seluruh saluran pendinginan dan lepaskan
batang pengatur alternator
b.
Lepaskan kipas, puli kipas, dan tali kipas
c.
Longgarkan klem selang kemudian lepaskan selang bawah
radiator dan selang by pass dari pompa air
d.
Lepaskan baut-baut pompa air dan lepaskan pemegang
pompa air beserta gasketnya.
1.2 Membongkar
pompa air
a.
Lepaskan plat dudukan pompa air dan gasketnya
b.
Lepaskan dudukan puli pompa air dengan menggunakan puli
(puller) khusus untuk pompa air
c.
Tariklah kabel bantalan pompa dengan menggunakan tang
d.
Letakkan bodi/badan pompa air pada pelepas bantalan dan
keluarkan bantalan dari pompa, selanjutnya keluarkan rotor dan perapat poros.
1.1 Pemeriksaan
pompa air
a.
Cucilah semua bagian yang dilepaskan dengan larutan
pembersih kecuali bantalan pompa air dan perapat poros. Bantalan selamanya
dilapisi dengan minyak pelumas dan janganlah mencuci dengan larutan pembersih.
b.
Periksalah bantalan dari keadaan kasar atau ruang main
ujungnya terlalu besar. Buanglah setiap karat atau kotoran dari poros bantalan
dengan kain amiril (ampelas). Pada waktu ,e,buang karat atau kotoran tersebut
bantalan harus dibungkus dengan kain untuk mencegah mesuknya debu.
c.
Periksalah washer/perapat dan sisi perapat pompa dari
bintik-bintik putih atau goresan-goresan.
d.
Periksalah bodi/badan pompa dan rotor dari keretakan
dan keausan. Dianjurkan untuk mengganti perapat poros pompa dan gasket pada
waktu melakukan pemasangan.
1.2 Merakit
pompa air
a.
Pasanglah bantalan pompa air pada bodi pompa dengan
menggunakan pemasang bantalan pompa air dengan memberikan tekanan pada bagian
luarnya sehingga bantalan terpasang dengan sempurna.
b.
Pasanglah kabel penahan bantalan pada bodi pompa.
c.
Pasanglah dudukan puli pada bantalan poros dengan
menggunakan sebuah press.
d.
Pasanglah perapat poros pompa dan washer sisi perapat pada pengantar seal (perapat) kemudian pasang
rotor pompa pada bantalan poros dan press/tekan.
e.
Setelah pemasangan di atas, periksalah kerenggangan
antara pinggir rotor dengan badan pompa. Kerenggangan harus sebesar 3 mm sampai
7 mm.
f.
Pasanglah pelat dudukan pompa bersama gasketnya dan
kencangkan sekrupnya. Setelah pemasangan ini periksalah apakah rotor bergerak
dengan bebas atau tidak.
Dianjurkan untuk selalu mengganti gasket dengan yang
baru setelah ketegangan tali kipas antara 7 mm sampai 10 mm. Setelah pemasangan
ini, hidupkan mesin dan periksalah kemungkinan terdapat kebocoran.
1.2.1.1
Cara Pemeriksaan dan perbaikan pada radiator
Untuk mencegah uap jangan sampai keluar pada waktu memeriksa tinggi air
pendingin pada radiator, maka tutup radiator dilengkapi dengan tuas pembebas
tekanan yang memungkinkan uap keluar sebelum tutup terbuka dan tuas diangkat.
Cara-cara untuk memeriksa dan memperbaiki radiator, antara lain adalah
sebagai berikut :
1.
Melepaskan radiator dengan cara :
a.
sistem pendinginan dikeringkan
b.
longgarkan sekrup klem dan lepaskan selang radiator
atas dan bawah
c.
lepaskan baut pengikat radiator terhadap penjaminnya.
Dalam hal ini, diusahakan agar sirip bersama kipasnya tidak rusak dan radiator
dilepaskan dengan jalan ditarik lurus ke atas.
2.
Pemeriksaan dan perbaikan radiator dilakukan dengan
cara :
a.
periksalah radiator dari keadaan bocor pada tangki
atas, tangki bawah dan inti
b.
periksalah sirip inti radiator apakah menyumbat saluran
udara. Jika perlu, sirip ini dapat diperbaiki
c.
jika radiator intinya tersumbat lebih dari 20%, maka
radiatornya perlu diganti
d.
periksa kerja tutup radiator.
e.
Waktu mesin hidup apakah ada sirkulasi air
dilihat dari tutup radiator.
1.2.1.2
Cara Pemeriksaan dan perbaikan pada thermostat
Thermostat yang membuka pada waktu suhu normal harus diganti. Celupkan
thermostat ke dalam air panas sebagai pengetesan. Gerakkan air tersebut selama
pengetesan agar terdapat suhu yang sama. Thermostat masih dikatakan baik jika
mulai membuka, membuka penuh dan menutup rapat pada suhu spesifik. Tetapi jika
di luar ketentuan yang telah ditentukan, maka thermostat harus diganti. Cara
pemeriksaan thermostat adalah sebagai berikut :
1.
Isilah air ke dalam sebuah tempat/gelas.
2.
Masukkan thermostat ke dalam gelas tersebut, kemudian
panaskan air sambil diaduk agar temperature naik secara merata.
3.
Periksalah temperature pada saat membukanya katup dan
katup membuka penuh. Jika hasil pemeriksaan terdapat kerusakan, gantilah
thermostat dengan baru.
4.
Bila katup terbuka pada normal temperature atau dengan
pertimbangan melihat bagian luar yang rusak, maka gantilah dengan thermostat
yang baru.
5.
Bila bagian thermostat yang peka terhadap panas rusak
maka katup akan menutup terus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan thermostat, antara lain
adalah :
1.
Thermostat dipasang sedemikian rupa sehingga keliling
thermostat akan duduk dengan rapat pada bodi pompa air.
2.
Pakailah selalu gasket yang baru.
1.2.2
Klasifikasi gangguan-gangguan pada sistem pendinginan
Gangguan-gangguan pada sistem pendinginan dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1.
Air pendinginan yang tidak cukup karena pengisian yang
kurang atau ada bagian yang bocor
2.
Radiator tersumbat oleh kotoran. Hal ini dapat
diketahui bahwa ruangan atas dari radiator adalah lebih panas daripada ruangan
bawah radiator.
3.
Katup thermostat sudah rusak sehingga tidak dapat
membuka.
4.
Selang karet tertutup atau tersumbat oleh kotoran air.
5.
Pipa pembagi air dalam mantel air (jaket pendinginan)
tidak ada atau sudah rusak.
6.
Pompa air tidak dapat bekerja dengan baik atau
konstruksinya terlalu kecil
7.
Selubung air dari motor tersumbat oleh kotoran air.
8.
Pada tutup radiator tidak terdapat lubang ataupun pipa
peluapan tertutup atau tersumbat oleh kotoran-kotoran.
9.
Radiator atau sirkulasi air dalam keadaan yang membeku.
10. Hubungan
dari radiator ke motor terlalu sempit.
11. Bidang
pendinginan terlalu sempit atau ruangan jaket air terlalu kecil.
12. Rusuk/sirip
pendinginana dari radiator penuh dengan debu atau kotoran udara.
13. Keadaan
tali kipas longgar atau slip.
14. Ventilator/kipas
angina terletak terlalu jauh pada radiator.
15. Pemasangan
kipas angina terbalik.
16. Pemasangan
thermostat terpasang terbalik.
17. Kipas
dari ventilator bengkok.
18. Pompa
air terlepas dari porosnya.
19. Rusuk-rusuk
dari pompa air terlepas dari sumbunya.
20. Bocor
pada sistem pendinginan.
21. Gas
bekas memasuki sistem pendinginan.
22. Putaran
motor tidak rata.
23. Motor
tidak mendapat cukup pelumasan
Sistem Pendingin Udara
Sistem pendingin udara lebih sedikit digunakan oleh perancang motor bila
dibandingkan dengan sistem pendingin air. Keburukan dari pendinginan udara ini
antara lain adalah suara motor menjadi keras akibat pemasangan komponen
pendinginan dan tidak menggunakan peredam
suara serta penggunaan tenaga oleh kipas pendingin antara 10% sampai 15% dari
tenaga motor. Sedangkan keuntungan pendinginan udara antara lain adalah
silindernya cepat menjadi panas, bahan bakarnya hemat dan keausan silinder
berkurang, serta tidak ada bahaya kerusakan karena membeku.
Kipas pendinginan dipasang langsung pada poros engkol. Rumah kipas
menyelubungi kipas dan rumah penyekat suara sekeliling silinder-silinder dan
kepala silinder menghantar udara mengalir dalam cara yang serasi melalui komponen-komponen
motor yang panas. Sebagian dari udara pendinginan dituntun dari kipas melalui
sebuah jaket sekitar peredam untuk tujuan pemanasan ruang penumpang. Gambar 3.5
berikut adalah sirkulasi pendingin udara pada sebuah motor.
Gambar
3.5
Sirkulasi
Pendingin Udara
Cara pemeriksaan ganggguan pada sistem pendingin udara serta
perbaikkannya adalah sebagai berikut : apabila
motor indikator menunjukkan panasnya naik, periksa sirkulasi udara pendingin apakah berjalan
dengan baik atau tidak, blower ( kipas) periksa adalah kerusakan atau tidak,
penggerak kipas apakah putus, apakah ada kebocoran udara pendingin kebagian
lain.
Cara perbaikannya apabila
gangguan-gangguan sepertti tersebut diatas adalah sebagai berikut : penggerak
kipas ( fan belt ) diganti, bagian–bagian
yang mungkin ada kebocoran udara pendingin diatasi dengan mengganti gasket yang
sudah rusak .
RANGKUMAN
Sistem pendingin pada sebuah motor atau mesin sangat diperlukan sebab
tanpa pendingin, sebuah motor tidak mungkin dijalankan atau dihidupkan. Hal ini
disebabkan karena pembakaran yang terus-menerus akan menimbulkan panas yang
tinggi, sehingga diperlukan sistem yang bisa mengembalikan suhu agar tidak
terlalu panas. Sistem pendinginan pada motor ada 2 macam, yaitu sistem
pendingin air dan sistem pendingin udara. Namun sistem pendingin yang sering
digunakan adalah sistem pendingin air.
Sistem pendinginan ini harus selalu dalam keadaan bersih agar dapat
berfungsi dengan baik. Kerak pada sistem pendinginan akan menampung panas
setempat pada kantong-kantong air dan menyumbat bagian-bagian radiator sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
SOAL-SOAL
LATIHAN
1.
Jelaskan bagaimana sirkulasi sistem pendingin air pada
sebuah motor penggerak mobil !
2.
Terangkan sistem pendingin motor pada sebuah sepeda
motor !
3.
Jelaskan bagaimana cara memeriksa gangguan pada sistem
instalasi pendingin yang saudara ketahui !
4.
Apa yang dapat saudara lakukan apabila air pendingin
pada sebuah mobil selalu berkurang sehingga harus sering menambah !
5.
Apakah fungsi dari radiator ?
6.
Jelaskan fungsi dari thermostat !
7.
Sebutkan jenis-jenis thermostat yang saudara ketahui !
Dan jelaskan masing-masing jenis thermostat tersebut secara singkat !
8.
Terangkan bagaimana cara kerja thermostat !
9.
Jelaskan apakah fungsi dari pompa air !
10.
Terangkan bagaimana sistem pendingin udara pada sebuah
sepeda motor !
11.
Apakah keuntungan dan kerugian dari sistem pendingin
air bila dibandingkan dengan sistem pendingin udara !
No comments:
Post a Comment